pulang,

 


Hai, gua baisa tidur. I just wanna talk to anyone here. Or even no one.

Gue punya keresahan akhir-akhir ini terkait banyak hal. Saat itu, beberapa hari lalu gue rasanya cuma punya satu jalan keluar. Baca. Udah lama banget sejak gue gak baca buku dan menikmati kata demi kata dalam buku. Mungkin ini juga cara Tuhan ngasih petunjuk buat gue.

Buku itu, pulang. Karya Tere Liye yang temen gue kasih setelah gue kelar sidang skripsi di Yogya. Kharisma. Sejak saat itu, “pulang“ gak pernah gue baca. Selalu rapi di lemari. Entah karena gue sempat kemakan omongan temen gue yang bilang karya Tere Liye terlalu “sesuatu” atau emang guenya aja yang males baca. Jujur gue jarang banget baca sejak pulang.

Gue baca “pulang” dengan harapan ada sedikit nasehat hidup buat gue yang lagi bingung nentuin arah, yang masih bingung sama diri sendiri, yang resah sama jalan hidup yang serba gak ketebak ini. Gue baca buku itu maraton, dari jam 12 malem sampe jam 5 pagi sebelum akhirnya gue tidur karena mata yang sangat merah dan gak bisa lagi nahan kantuk. Buku yang masih seperempat lagi belum selesai akhirnya gue baca jam 8 pagi. Bangun tidur.

Banyak hal yang gue dapet di sana. Tentang hidup pastinya. Ada 2 quotes yang gue suka :

“Kesetiaan pada prinsip hidup, bukan pada orang atau kelompok. Di masa-masa sulit, prinsip itu yang akan memanggil kesetiaan-kesetiaan lainnya”

Cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme, ketidakpedulian, ambisi, rasa takut, pertanyaan, keraguan. Sekali bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan mudah”

Pada akhirnya Tuhan memang berdialog dengan gue di buku itu. Pada akhirnya kita akan pulang pada diri sendiri dan Tuhan.

0 Komentar