Kau harus hidup, betapa pun sulitnya itu.

 


Hai agent neptune!

Sebelum kenal lu gue ga percaya kalo cerita perahu kertas itu ada dan nyata. Jujur, gue juga jatuh cinta sama neptunus. Mungkin karena gue aquarius kali ya?

Tapi gue ga pernah berani mengclaim diri gue agen neptunus karena rasanya hidup yang happy ending itu gaada. Se happy ending apapun, tetep bakal ada yang namanya masalah. And I know that its true.

At the day we met gue ga nyangka kita bakal bertahan jadi temen (I think we more than that, we are family right now) sampe selama ini. Gue kira kenalan kita cuma sampe acara temu volunteer kelar. U know what? You really remind me about my old days ul. Tentang sosok Ghina 7 tahun lalu yang pemimpi, halu, tukang ngayal, ceria, tegas, humble, crazy, believe in her dream, etc. Yang mana sosok dan karakter itu rasanya udah ilang sekarang sedikit demi sedikit. Jujur gue nulis ini bukan cuma buat elu, tapi juga buat ngingetin diri gue sendiri that I have something worth fighting for ul. Gue punya hal yang perlu gue perjuangkan. Kaya elu sekarang. Jir gue nulis ini sambil nangis.

Kemaren ada temen gue yang bilang, “Gin jangan sampai dunia ngancurin mimpi-mimpi lu yang keren itu. Persetan dengan apapun karena kegagalan tidak lebih sakit dan menyesakkan dari penyesalan. Tanggung jawab bukan jadi alasan untuk tidak menggapai mimpi. Mencapai apa yang kita inginkan berangkatnya dari hati”.

Lu tau ul? I think I lost a lots of spirit for my all collest dreams. Gue disibukkan dengan segala hal yang gue anggap tanggung jawab yang selalu gue anggap berat. Padahal, gue bukan satu-satunya manusia yang ngerasain itu. Gue gamau lu idup kaya gue ul. Gue gamau lu ngerasain apa yang gue rasain. Linglung dan gatau arah hidup mau dibawa kemana.

Gue sering kangen sama masa-masa remaja gue, masa-masa penuh mimpi. Masa-masa dimana semua hal terasa mudah. Sekarang gue cuma bisa gumam :

Apa kabar mimpi-mimpi di terowongan sekolah?
Apa kabar janji-janji pada kekesalan guru di lapangan?
Apa kabar kantin?
Yang menjadi pendengar obrolan ngelantur tentang harapan
Apa kabar ruang kelas?
Tempat memulainya segala hayalan
Masih kokoh kah engkau setelah aku tinggal?

We are adult, aren’t we? Adult, kata yang rasanya pengen gue ganti sama apapun yang bisa merepresentasikan diri gue sekarang.

But since yesterday, I promise to myself that I wanna bring the spirit of dreams back to mylife. I wanna fight for something that I believe in. Gue pengen menjalani tanggung jawab sebagai anggota keluarga dan mimpi-mimpi gue dengan selaras. Tidak saling menyalahkan dan mengorbankan.

Selamat menempuh langkah ya ul. Semoga lu mau bareng-bareng jalan di 25 sama gue. Semoga lu tetep mau saling bantu kalo ada diantara kita yang jatuh, saling nguatin kalo ada yang lelah, saling ngobrol kalo ada yang kesepian. Selaras, seperti yang lu bilang.

Selamat menempuh masalah-masalah baru dalam hidup. Lets face the world with all the kindness and spirit of learning. Selamat membaru dan membaharu. Like I said before, see you at the brightness and happiest future ul. I love you.

1 Komentar