25


Kau harus hidup. Betapapun sulitnya itu.

I am 25. Bener-bener usia yang ada di persimpangan jalan. Beban yang menumpuk, ya sebenernya salah gue sendiri si kenapa harus nyebut itu beban, rasa syukur yang sering terlupa, dan ketakutan akan percaya pada diri sendiri.

Beberapa hari lalu gue merasa orang yang paling memikul beban berat diantara semua manusia. Beberapa hari berikutnya gue merasa orang paling beruntung. Hidup ya gitu. Kehidupan ya gitu.

Ulang tahun kali ini begitu sibuk. Terimakasih sudah bertahan sejauh ini diri sendiri. Cuma kadang jadinya sering ga percayaan sama orang. Birokrasi dan jabatan juga kepentingan keluarga dan masyarakat melebur menjadi harapan yang entah akhirnya seperti apa.

Aku harus hidup. Betapapun sulitnya itu.

Terimakasih pada segala yang telah terjadi dan dilalui. Lukanya sembuh dan bahagianya tumbuh. Meskipun berkali-kali runtuh. Sebab kalanya tak ada yang tau, apa yang lebih indah dari hidup dengan tubuh yang utuh?

0 Komentar