Melalui press rilis resmi, hari ini 24 April 2021 status KRI Nanggala yang hilang kontak sejak 21 April 2021 adalah Subsunk dan seterusnya adalah On Eternal Patrol. Subsunk adalah istilah yang menyatakan bahwa kapal selam tersebut tenggelam sedangkan On Eternal Patrol artinya kapal tersebut sedang dalam misi patroli untuk selamanya (tidak akan kembali).
Hilangnya kasel 402 membuat saya bertanya-tanya.
Ada apa di bawah laut sana? Seberapa berbahayanya kah?
Kasus hilangnya kapal selam Nanggala 402 setidaknya membuat masyarakat termasuk saya sadar bahwa penting untuk kita memiliki pengetahuan tentang laut dalam.
Menurut berita yang beredar di media, kapal selam Nanggala hilang kontak pada kedalaman 700 meter. Menurut Neal Agarwal dalam websitenya https://neal.fun/deep-sea/ disebutkan bahwa pada kedalaman 700 meter merupakan tempat hidup ikan purba bernama Coelacanth. Salah satu ikan purba yang diyakini sudah punah namun kemudian ditemukan kembali tahun 1938.
Saya teringat sebuat channel youtube Kok Bisa yang pernah mengangkat topik mengenai komparasi antara angkasa dan laut dalam. Perbandingannya : orang yang pernah menjelajah angkasa lebih banyak daripada orang yang pernah menjelajah laut dalam. Hal ini kemudian berbanding lurus dengan ilmu tentang angkasa lebih banyak daripada ilmu tentang laut dalam.
Pertanyaan saya adalah kenapa? Apakah kesulitan menjelajah laut dalam lebih tinggi daripada menjelajah angkasa? Atau apakah ketakutan terhadap kedalaman laut yang gelap terhitung lebih besar daripada ketakutan terhadap jatuh dari angkasa yang tinggi.
Dalam https://neal.fun/deep-sea/ disebutkan titik kedalaman laut yang bisa diketahui sejauh ini adalah 10924 meter. Titik ini merupakan titik kedalaman samudera yang pernah diketahui. Titik kedalaman ini disebut the challenger deep.
Lalu, apa hubungannya dengan kasel Nanggala yang tenggelam?
Dalam diksi yang beredar di media, ada istilah “kapal selam yang tenggelam”. Istilah ini kemudian menjadi lelucon beberapa orang yang berdalih “masa kapal selam tenggelam”.
Istilah tersebut sebetulnya bisa menjadi mungkin apabila kita kaitkan dengan gravitas bumi. Ada kemungkinan kapal selam yang awalnya berada di kedalaman 700 meter meluncur jauh “tenggelam” ke kedalaman di bawah 1000, 2000, 3000, atau 5000 meter.
Apa bahayanya?
Simak ulasan dari https://www.youtube.com/watch?v=mkD7Ip9_sAk&t=94s di bawah ini
Dari penjelasan dalam
gambar, dapat diketahui bahwa seberapa besar bahaya di kedalaman lautan. Oleh
karena itu, mari kita berdo'a untuk keselamatan para awak kapal selam Nanggala
402.













0 Komentar