Tuhan, Al Qur'an, Nabi dan Ilmu Pengetahuan

 


Ini chat whatsapp gue sama temen-temen gue di kotak pesan masing-masing. Gue satuin karena pembahasannya emang sama. Mari berfikir.

F : Kenapa ya nabi Muhammad iku nabi penutup dan alqur'an iku penyempurna? Padahal di zaman akhir ini masalah dan ilmu pengetahuan makin merajalela. Kebayang gak sih kalo misalnya ada utusan Tuhan baru di masa sekarang. Dia pasti lebih cerdas, lebih canggih, daripada Einstein. Terus ada kuliah umum narasumbernya nabi.

I : Kan dari al-quran banyak mengahasilkan ilmuan² beserta ilmu²nya juga, maka disitulah kegunaan akal pada manusia. Kemudian lahir lah Einsten²an, ilmuan² dan filosofis² lainnya. Dan banyak penemuan² sains yg di al-quran sudah berjuta abad dijelaskan tapi baru terangkat ke permukan abad² sekarang oleh ilmuan².

E : Jawab simpel saja agar tidak terjadi perdebatan, seperti dinyatakan Al-Quran surat Al-A'raf (7): 158 -diutus kepada seluruh manusia, dan beliau merupakan khataman nabiyyin (penutup para nabi) (QS Al-Ahzab [33]: 40).jadi kesimpulannya itu semua sudah menjadi janji Allah dan Allah Tidak Mengingkari janji-Nya.
Sebenernya kalo secara ilmiah cukup susah untuk dibahas apalagi kalau sudah bahas nabi pasti berkaitan dengan agama, tApi pernah dengar cerita Saat Nabi Muhammad ikut pamannya dan bertemu dengan seorang pendeta? Nah pendeta itu mengatakan kalau Nabi Muhammad sudah memiliki tanda2 yang dimana Tanda2 yang akan kedepannya sangat dasyat secara kacamata islam yaitu Tanda2 kenabian beliau dan Tanda2 kerasulan beliau, berarti secara tidak langsung Memang pendetapun mengakuinya yang jelas2 berbeda keyakinan.

A : Wallahu'alam

H : Kalimat-kalimat di atas itu kurang runtut.
Jadi pertanyaannya kabur buat dijawab. Ga ada hubungannya antara Muhammad sbg Nabi terakhir & Qur'an sbg kitab penyempurna, dengan; zaman akhir & banyaknya pengetahuan. Pengandaian ada nabi baru jg keliru, karena ga ada hubungan antara Muhammad dgn zaman skrg. Perkiraan nabi baru jika ada muncul skrg, akan lebih cerdas, lebih keliru lagi. Mungkin, pemahaman terhadap kenabian Muhammad & fungsi Qur'an turun perlu dipertanyakan ke yg ngasih pertanyaan itu.

K : Nabi Muhammad sudah mengajarkan prinsip pemecahan masalah dan di dalam Al-Qur'an sudah diberitahu nilai dasar benar/salah maupun baik/buruk.
Jadi udah dikasih bekal mendasar yang akan selalu bisa digunakan apapun kondisi zamannya.
Tinggal bagaimana kita menggunakan prinsip dasar itu untuk disesuaikan dengan konteks zamannya dalam pemecahan masalah.
Analoginya kayak prinsip tuas dlm fisika. Bentuknya bisa dikembangkan jadi berbagai macam sesuai kebutuhan pemecahan masalahnya. Tapi klo diperhatikan, pada dasarnya kan tetap pake prinsip tuas.

F : Keren2 jawabannya kecuali si H. Ya masa semua gak ada hubungannya dan semua keliru.

H : Iya, ada kekeliruan logika di situ.
Gimana bisa, menghubungkan sosok manusia zaman dulu dgn skrg, terlalu jauh.
atau menghubungkan seorang nabi dgn ilmuwan.
Nabi punya tugas spiritual dari Tuhan kan, bkn bertugas secara akademis & epistemologis seperti Enstein. Jadi kalau keduanya dihubungkan maka ga relevan, namanya logical falacy (kekeliruan logika), karena keduanya punya kapasitas masing-masing yg berbeda.
Apalagi sampe berfantasi, jika skrg ada nabi maka akan lebih cerdas. Kesimpulan dari mana... Wkwk

F : Kalo satu mbahasnya sains satunya mbahas dogma yo gak bakal sampe lah.

O : Sains sama dogma kan bisa dikawinin. Dapet anak jadilah pendapat baru.

F : Objek kajiannya bisa memang. Tapi gak semua bisa.

O : Tapi antara keyakinan alias agama juga bisa dikawinin sama filsafat. Keyakinan jobdesk nya hati, filsafat logika. Lu mau ngomong di kotak mana? Sains? Agama? Atau perkawinan keduanya? Karena jawaban tiap2 kotak pasti beda.
Membicarakan nabi sama dgn membicarakan ttg keyakinan menurut gue. Kenapa? Kita ketemu nabi aja ga pernah. Kalo ngoming secara 'rg' nih ya wkwk emang nabi ada? Kan gitu. Yg ga pernah kita liat berarti ga ada. Kalo di filsafat yg namanya ada itu yg bisa dilihat dan dirasa oleh indra. Kalo udah maen hati ya keyakinan. Iya ga sih?

F : Tapi wujud manusianya dan misi kenabian kan memang ada. Sejarah juga mencatat itu. Terlepas itu dari Tuhan atau tidak, nabi punya misi untuk menyempurnakan/membimbing manusia dan punya keistimewaan lebih dairpada yg lain. Kalo di arab nabi dikasih mukjizat alquran karna memang masyarakat arab menghargai sastra. Dan nabi punya kepribadian yang bijaksana, karena zaman dulu kebijaksanaan adalah utama sekali. Kalo sekarang?? Kondisinya beda.

O : Jadi menurut lu kalo ada nabi baru diutus, misinya ngapain?

F : Misinya menyempurnakan dan mengkonfirmasi kebenaran ilmu pengetahuan. Keren ga sih?

O : Emang Nabi Muhammad ga punya misi dalam perkembangan, penyempurnaan ilmu pengetahuan? Nabi Muhammad ga punya misi untuk perkembangan ikmu sama sekali? Setius nanya.

H : Substansi dakwah Nabi ga ada. Kecuali bbrp yg ia sampaikan dari Allah. Dan itu firman-Nya. Bkn misi.

F : Nabi Muhammad membuka kran manusia untuk terbuka terhadap ilmu pengetahuan.
Dan sekarang manusia sudah melakukan itu, sudah berpengetahuan. Tapi hukum ilmu pengetahuan itu gak bisa benar secara mutlak. Kalo ada teori baru, teori lama tersingkirkan. Nah kalo zaman skrg ada nabi nanti tugas nabi meluruskan itu. Misalnya nabi akan bilang. Sbnarnya di venus itu ada makhluk namanya alien. Gitu.

O : Kalo ada nabi yg menyempurnakan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan ga bisa berkembang lagi dong.

F : Karena ada nabi itu maka ilmu pengetahuan menjadi berkembang ke level tertinggi

O : Ilmu pengetahuan kan datangnya dari filsafat, pemikiran. Bukan keyakinan. Kalo ada nabi yg menyempurnakan IP ya org2 harus yakin ttg IP yg disempurnakan nabi. Ga balance. Gimana bisa karena ada nabi IP jadi berkembang ke level tinggi?
Gue mikirnya gitu si. Nabi diutus kan makarimal akhlak, nyempurnain akhlak. Nah kalo IP kan datengnya dari akal manusia yg berfilsafat

H : Ya betul. Abad ke-7 M teknologi & sains belum jadi seperti masa Einstein.
Abad 19-20 M, apalagi ilmu pengetahuan sifat nya pengembangan. Sains & filsafat ditemukan bbrp abad setelah Nabi.

F : Eh bener juga nih. Jadinya paradox.

O : Kalo kata pak ris, kita harus liat asal mulanya dulu sebelum liat bentuk yg skrg. Bokap nyokap nya aja beda, nabi dari keyakinan dan ilmu pengetahuan dari pikiran. Makanya gue bingung, nabi nyempurnain IP ya IP nya jadi keyakinan. Bukan filsafat lagi nantinya. Ga bisa bebas berkembang. Bisanya ngikutin kata nabi.

F : Tapi apakah Tuhan tidak tertarik untuk mencampuri urusan iptek dan berupaya meluruskan kesalahan2 manusia?

O : Ini mulai bahas konsep tasawuf nih. Manusia dikasih akal kan udah bukti adanya campur tangan Tuhan. Campur tangan dlm iptek. Karena akal yg bekerja buat iptek. Dan kalo org tasawuf bilang, pergerakan akal adalah pergerakan Tuhan.

H : Betul G. Jangankan iptek. Tuhan yg ga keliatan aja akan dicapai oleh mereka lewat akal.
F, Iptek terkonsep secara teologis dlm firman.

O : Kasih contoh dong!

H : Wa Huwa khalaqal laila wan nahar was syamsa wal qamar, kullun fi falakin yasbahun.
Allah ciptakan malam & siang, matahari dan bulan. Keduanya beredar pada orbitnya (dlm garis edarnya).
Bayangin aja putaran matahari dan bulan yg efektifitasnya menciptakan kondisi siang dan malam. Kullun fi falakin, semua yg ada di semesta. Jaman Nabi blm ada teknologi yg bicara tentang ilmu astrologi. Tapi firman udh bicara gitu.

F: Orang filsafat dong G. Kalo nabi hanya soal keyakinan knapa nabi selalu unggul daripada manusia lain di zamannya?

O : Emang menurut lu dari sisi filsafat, gimana bentuk tuhan mencampuri iptek?
Maksudnya unggul gmn?

F : Aku setuju kalo bukti campur tangan Tuhan ke iptek itu dengan ngasih pikiran ke manusia. Pendapat yg bagus.

O : Lah kan gue nanya kalo sec filsafat gimana bege. Dijawab begini.
Nabi dihormati karena nasab emang bener. Karena apa? Karena org arab membanggakan nasab. Tapi selain itu, nabi paling dihormati karena misinya bisa mendamaikan dan memberi keadilan dan kebijaksaan pada dunia saat itu menurut gue. Jadi gaada bedanya sama ilmuwan yg dihormati karena misi ilmu pengetahuannya.

F : Itu sesudah jadi nabi.

O : Gue ga faham maksud lu. Jelasin!

F : Nabi. Punya misi. Supaya diikutin dia harus disegani. Kalo dulu, untuk bisa disegani karna nasab, dan alquran (sastra). Karena dlu org arab menjunjung tinggi nasab dan sastra.
Kalo sekarang. Di saat iptek merajalela. Dan orang hanya mengagumi seorang ilmuwan sperti Neil, newton, einstein, edison dll. Berarti nabi harus lebih unggul dripada mereka dong supaya bisa disegani.
Itulah kenapa nabi palsu zaman skrang terlihat aneh. Karena mereka gak disegani. Di zaman skrang, menjadi bijaksana dan baik hati saja gk cukup. Coba kalo Einstein atau Hawking tiba-tiba bilang kalo sebenarnya pesawat adalah Tuhan. Itu bisa dipertimbangkan loh.

O : Berarti sebelum ngangkat nabi, tuhan mempersiapkan sesuatu agar si calon nabi tsb disegani. Contoh kalo dlm kasus nabi muhammad itu nasab. Gitu?

F : Betull

O : Masa iya? Coba cek nabi sebelumnya. Nabj Adam, Idris, Nuh, Hud. Jangan ke Nabi Muhammad aja.

F : Ambil contoh yg rasul aja. Nabi Musa dia bisa bawa rakyatnya untuk eksodus melawan Firaun. Nabi Isa bisa membuat orang tercengang dg mukjizatnya. Tapi gabisa sama. Masyarakat Nabi Muhammad sama nabi2 terdahulu beda. Nabi sebelum Muhammad pun gk punya misi buat menyiarkan agama ke masyarakat luas.

H : Kalo Tuhan mempersiapkan utusanNya, mungkin aku yg blm tau. Selama belajar, aku tahunya bahwa Tuhan memilih salah satu umat-Nya yg memiliki karakter istimewa di lingkungan nya. Dan sesuai pd zamannya. Nabi Muhammad sendiri disegani karena punya karakter yg baik.

F : Nabi gk dipilih dong. Kan sejak lahir sudah punya keistimewaan.
Nah. Iyaa. Tapi di zaman sekarang menjadi baik saja gak cukup.

O : Lah kan sebelum lahir dipilih sek. Di lauhul mahfudz. Rame nih kalo bahas konsep Tuhan mempersiapkan nabi.
Maenan logika deh, di zaman sekarang orang baik dan org berilmu tinggi tapi ga baik yg dipercaya siapa?

F : Gak dong. Yg nyiptain watak nabi, kebaikan nabi kan Tuhan. Mosok Tuhan milih lagi dari orang2 yg diciptain. Artinya Tuhan nyiptainnya random. Ga mungkin
Lah ya gk bisa gitu. Maksudku baik saja gk cukup bukan berarti orang berilmu gak baik versus orang baik.

O : Maksudku milih dalam artian siapa dimana kapan bagaimana. Persiapan ngono loh.

F : Tuhan berkuasa atas segala apapun. Kalo begitu, Tuhan bergantung pada ciptaannya sendiri. Tuhan milih dari apa yg sudah diciptakan.

H : Tuhan mengutus seorang manusia utk menyampaikan firman-Nya. Ga pake diksi mempersiapkan. Besok kalo aku jadi Jibril, kuundang kamu ke surga. kuceritain gimana Tuhan mengatur dunia, termasuk ngutus seorang nabi haha.

0 Komentar