Kalimat yang saya dengar 5 menit lalu.
Sore ini, ada seorang nenek datang ke rumah orang tua saya. Langkahnya yang tertatih membawa keresek hitam berisi air dalam botol. Nenek Usih namanya. Ia datang dengan tujuan meminta air. Dalam budaya masyarakat lingkungan rumah saya, meminta air artinya meminta didoakan dengan perantara meminum air yang telah diberi do'a oleh ajengan (seseorang yang dianggap memiliki ilmu agama yang tinggi di masyarakat).
Nenek Usih membuka sandal saja terlihat kesulitan, berkata pada ayah saya "saya minta dido'akan supaya tidak takut terus". Entah takut pada apa, saya tidak tahu.
Setelah air selesai diberi do'a, nenek Usih menyodorkan amplop. ayah saya menolak, tapi nenek tetap memaksa. "Saya ridho, ikhlas. Saya minta dido'akan supaya tidak takut terus". Kalimat yang saya dengar dari nenek berkali-kali.
Saya tidak bertemu dengan nenek secara langsung. Saya hanya melihat sekilas. Saya hanya mendengar percakapan ayah dan nenek dari ruang tengah. Setelah nenek kelihatan pulang ke rumahnya, saya mulai menulis ini.
Dari apa yang nenek Usih lakukan, dari apa yang juga ia bicarakan, saya berfikir dalam ketakutan : saya tidak mau tua sendirian.
Selintas saya berfikir apa nenek tidak punya keluarga?
Kenapa harus jauh-jauh kesini sendirian?
Kenapa tidak menyuruh anak cucunya saja yang mungkin lebih sehat?
Tapi kemudian saya ingat almarhum nenek saya. Ia juga sering pergi-pergi sendirian, kadang tanpa keluarga tahu. ketika pulang dan ditanya, nenek menjawab "tas ulin ka si eta (habis main dari si ini)".
Mungkin karena nenek merasa sendirian. Merasa sudah tidak ada teman sepantaran. Sudah kesepian.
Apa yang kemudian akan dirasakan oleh saya ketika sampai di titik itu?
Pikiran tentang itu sekelibat membuat saya takut.
Saya tidak berkata saya ingin menikah. Tidak.
Saya hanya tidak ingin kesepian dan sendirian. Lalu pada akhirnya hanya berfikir tentang kematian.
Saya belum sepenuhnya baik. Saya belum berusaha semaksimal mungkin menjadi baik.
Saya ingin menjadi lebih baik.
Lebih bermanfaat.
Lebih bersyukur atas ni'mat.
Saya bersyukur masih hidup dan sehat.
Masih memiliki keluarga yang lengkap.
Masih mendapatkan rezeki yang berlipat.
God bless us.

0 Komentar