Peradaban Eropa dan Mediterania



 
BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Kawasan Eropa dan Mediterania dewasa ini adalah salah satu kiblat dunia. Banyaknya negara maju yang mendiami kawasan tersebut membuat kemegahan dan kekuatanya semakin diperhitungkan. Arsitektur, pendidikan, perekonomian adalah beberapa unsur yang bisa menjadi contoh negara-negara lain. Kemegahannya juga sangat terasa jika dilihat dari perjalanan sejarahnya. Imperium besar pada masa klasik menghiasi perkembangan kawasan Eropa dan Mediterania hingga akhirnya menjadi seperti saat ini. Eropa dan Mediterania kuno terdiri dari bangsa-bangsa yang membuat peradaban di sekitar Laut Mediterania. Dari pulau Kreta, Yunani, Mesir Kuno hingga Romawi.


B.                 Rumusan Mssalah
1.      Bagaimana peradaban di Eropa dan Mediterania?
2.      Bagaimana muncul dan berkembangnya Kristen?
3.      Bagaimana Eropa abad pertengahan dan masa Renaisans?




BAB II
PEMBAHASAN

A.                Peradaban di Eropa dan Mediterania
1.      Pulau Kreta[1]
Berdiri tahun 2600-1500 SM dengan ibukotanya di Knossus, Peradaban Pulau Kreta terletak di selatan Yunani. Tepatnya di tengah jalur pelayaran Yunani, Mesir dan Mesopotamia. Ibukotanya di Knossus. Pulau Kreta merupakan jembatan kebudayaan antara Asia, Afrika dan Eropa. Pulau Kreta memiliki sekitar 90 kota. Pelayaran dan perdagangan menjadi sektor ekonomi yang kuat di Pulau Kreta.
Penduduknya berasal dari Asia Kecil dan sudah memiliki kebudayaan yang tinggi karena adanya kekuatan maritim. Seni arsitektur, patung dan kerajinan logam dan keramik sudah berkembang di Pulau Kreta. Penduduk sudah mengenal tulisan dan memakai sepatu. Penduduk Pulau Kreta juga sudah mengenal lukisan dengan cat air dan menggunakannya untuk menghias istana Knossos.
      Kejayaan Pulau Kreta terjadi pada masa Raja Minos (minoan). Kekuasaan Raja Minos terbentang dari Laut Aegea hingga Swedia. Dia menyatukan Eropa, Asia dan Afrika. Raja Minos juga yang membangun armada laut pertama di dunia.
Abad 15 Pulau Kreta mengalami kemunduran. Menurut beberapa ahli, kemunduran ini disebabkan karena bencana alam gunung meletus. Selain bencana, invasi bangsa lain seperti Mikene, Achea, Ionia, aeolia dan Doria menjadi penyebab kemunduran Pulau Kreta.

2.      Yunani Kuno[2]
Yunani Kuno adalah salah satu peradaban tertua di Eropa. Terletak di ujung tenggara Benua Eropa. Penduduknya merupakan campuran penduduk asli dan pendatang dari padang rumput di Laut Kaspia.[3] Penduduk Yunani Kuno mendiami wilayah yang disebut polis.[4] Polis atau kota pertama adalah kota perdagangan Mycena (koloni Pulau Kreta). Pada periode selanjutnya munculah banyak polis. Terdapat tiga polis besar yaitu Athena[5], Sparta[6] dan Thebe. Antar polis sering terjadi perebutan kekuasaan atas wilayah Yunani.
Diantara tiga polis tersebut, Athena berkembang pesat dalam ilmu pengetahuan, seni dan kebudayaan. Ini disebabkan iklim Athena yang selalu hangat dan segar yang memungkinkan masyarakatnya berwatak optimis dan riang. Sedangkan Sparta terkenal dengan orang-orang dengan fisik yang kuat dan gagah. Kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah Politeisme dengan dewa tertinggi Zeus. Dewa lainnyaAres, Apollo, Pallas Athena, Aphrodite, Hermes, Posiedon dan Artemis. Para dewa itu bersemayam di Bukit Olympus.
Peradaban Yunani Kuno lahir di daerah dengan kondisi alam yang tidak mendukung. Yunani adalah tanah kering dengan benteng alam berupa jurang terjal, gunung tinggi dan pantai yang curam. Karena alasan geografis (tanah Yunani yang bergunung-gunung umumnya kurang subur), untuk mencari daerah yang subur para petani mencari daerah koloni seperti Italia Selatan, Mesir dan Asia Kecil. Yunani juga mengembangkan perekonomian lewat pelayaran karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.
Kebudayaan Yunani Kuno sangat maju. Masyarakat sudah mengenal seni memahat dari bahan marmer dan perunggu. Seni pahat menghasilkan patung dewa-dewa dan patung bangsa Mesir. Bangunan-bangunan Yunani Kuno pun besar dan megah. Seperti Kuil Parthenon dan Kuil Erechteum, juga teater. Selain itu, ilmu ilmu pengetahuan dan sastra di Yunani Kuno, khususnya Athena berkembang pesat. Banyak filsuf, ilmu pengetahuan dan karya sastra yang lahir disini. Athena adalah kota pengetahuan paling melegenda di dunia.
Pada tahun 500-450 SM, terjadi tiga kali peperangan antara Persia dan Yunani. Polis-polis yang sering berperang memperebutkan kekuasaan dan wilayah bergabung untuk melawan Persia. Alasan perang ini karena Yunani membantu koloninya Asia Kecil yang diincar Raja Darius Agung dari Persia. Pada tahun 448 SM, diadakan perjanjian damai yang menguntungkan Athena. Polis Sparta iri pada keuntungan Athena dari perjanjian tersebut sehingga terjadi Perang Peloponesos tahun 431-404 SM. Akibat perang adalah lemah dan terpecahnya wilayah Yunani. Hal ini kemudian dimanfaatkan Philipus, Raja Makedonia untuk menaklukan Yunani.

3.       Makedonia[7]
Makedonia berdiri pada pertengahan abad 6 SM. Akhir abad 6 SM Makedonia ditaklukan oleh Persia. Macedonia kemudian dijadikan pangkalan Parsi untuk berkuasa di Balkan. Memasuki akhir abad 5 SM, kekuasaan Persia mulai lemah. Banyak wilayah jajahannya yang mulai melepaskan diri, tidak terkecuali Makedonia. Tahun 400 SM Makedonia berhasil melepaskan diri dari Persia.
Setelah lepas dari kekuasaan Persia, Makedonia dihadapkan pada salah satu perang terbesar yaitu Perang Peloponesos. Menghadapi perang ini, Makedonia melawan sebagai bukti kerajaan yang kuat. Perang Peloponesos menghancurkan begitu banyak pulau-pulau yang menjadi bagian dari wilayah Yunani. Perang tersebut mengakibatkan kekuasaan Yunani terpecah-pecah dan semakin lemah dan mudah ditaklukan.
Philip II, Raja Makedonia yang juga mendapat pendidikan dari Yunani mengerti betul situasi dan kondisi pasca Perang Peloponesos. Tidak lama kemudian, Yunani yang masih dibawah bayang-bayang keruntuhan akibat Perang Peloponesos diserang oleh Philip II. Pada tahun 338 SM terjadi perang antara Yunani dengan Makedonia. Perang yang terjadi di kota Chaeronea tersebut menghentikan adanya sistem polis di Yunani. Penaklukan ini otomatis menjadikan Yunani dibawah kendali Makedonia. Yunani pun harus menandatangani perjanjian Korinthia.[8]
Pada jangka waktu dua puluh tahun selama 359-338 SM, raja Philip II telah menguasai seluruh negara Yunani-Eropa sampai terusan Otranto kecuali Epirus, Sparta dan Bizantium. Hal ini menjadikan Makedonia sebagai salah satu kerajaan terkuat di peradaban kuno dunia. Sayangnya, segera setelah kesuksesan tersebut, Philip II meninggal. Dua tahun setelah perang di Chaeronea, Philip II dibunuh oleh seorang konspirator yang diduga bernama Pausanias ketika menghadiri perayaan pernikahan putrinya.
Pasca wafatnya sang ayah, diangkatlah putranya Alexander[9] sebagai penerus tahta Makedonia. Inteligensi sang raja muda tersebut kemudian membawanya menjadi penakluk militer terkuat, sehingga dijuluki Alexander The Great. Kekuatan militernya menaklukan Persia dan seluruh Asia Tengah. Sayangnya, pada saat mempersiapkan penaklukan Semenanjung Arab, Alexander meninggal. Setelah Alexander meninggal, Makedonia terpecah-pecah dan saling berebut kekuasaan.
Kebudayaan terkenal dari Peradaban Makedonia adalah Helenis. Kebudayaan ini berasal dari pernikahan Alexander dengan Putri Raja Persia Darius III juga panglima-panglima Alexander dengan penduduk setempat saat melakukan perayaan kemenangan di kota Sussa.  Keturunan mereka kemudian menghasilkan budaya Helenis yaitu percampuran budaya Yunani-Eropa dan Mediterania-Persia.

4.      Romawi[10]
Pada mulanya romawi berbentuk kerajaan monarki dengan raja pertamanya Romulus. Raja-raja Romawi berasal dari bangsa Etruska yang memerintah penduduk asli yaitu bangsa Latin. Bangsa latin yang tidak senang dengan kekuasaan pendatang (meskipun perekonomian mengalami kemajuan) melakukan pemberontakan yang dipimpin Lucius Junius Brutus dan menggulingkan Raja Tarquin (509 M).[11] Setelah turunnya Raja Tarquin, Romawi berubah menjadi Republik dan memakai sistem demokrasi.
Menurut hak politik pada masa republik, penduduk Romawi dibagi dua golongan; Patricia (pemilik tanah atau aristokrat) dan Plebea (warga negara tidak penuh tapi punya hak politik dan mengumpulkan kekayaan). Patricia memegang kedudukan di lembaga Konsul, Senat dan Majelis. Sedangkan menurut struktur sosial, masyarakat terbagi 5 golongan; Optimat (bangsawan dan orang kaya), Equites (pedagang), Rakyat yang punya hak suara, Budak (tidak punya hak suara) dan Proletar (warga Roma yang hanya memiliki dirinya sendiri). Untuk mengatur kekuasaan yang luas, Romawi meggunakan siasat devide et impera.
Angkatan perang Romawi dikenal dengan nama Legiun yang terdiri dari 3600 prajurit. Legiun dibagi kelompok kecil bernama Maniple (60-120 orang). Di Romawi, setiap  penduduk harus mengikuti wajib militer untuk menguatkan pertahanan. Dengan militer dan pertahanan yang kuat, tahun 2 SM Romawi berhasil menaklukan Mekadonia.
Romawi memiliki keahlian dalan sistem bangunan. Dimana mereka telah menemukan sistem beton, sehingga bangunan mereka bertahan hingga berabad-abad. Banguan berupa kuil, Colloseum (stadion), Aquaduct (saluran air bersih), Limes (tembok pertahanan), Forum Romanun (gedung pemerintaan), Pantheon (rumah dewa) dan lainnya dapat disaksikan hingga sekarang. Sedangkan dalam karya sastra, awalnya terpengaruh oleh Yunani. Tapi kemudian Romawi memiliki ciri khas sendiri. Dalam bidang ilmu pengetahua, Romawi menyumbang besar dalam peradaban. Seperti ilmu kedokteran, dimana Romawi telah menggunakan radas(salah satu alat untuk memeriksa organ dalam)

5.      Mesir Kuno[12]
Penduduk Mesir kuno mulai menempati kawasan lembah Nil sekitar tahun 5000-525 SM, yaitu sejak orang Mesir primitif periode perkembangan neolitik sampai pada perkembangan peradaban masa kekuasaan para Firaun absolute.
Kebesaran Mesir berada dibawah kekuasaan Firaun dinasti ke-18; peradaban dan kekuatan politik, politik hukum dan peraturan-peraturan di lembah Nil. Perkembangan perdagangan dan kemakmuran yang besar dari rampasan perang yang mengalir ke Mesir. Thebes sebagai ibukota Mesir menjadi kota terkaya di dunia. Beberapa kuil taman yang indah dan rumah-rumah besar dan indah milik para pembesar membuat Thebes tampak lebih indah.
Struktur sosial Mesir terdiri dari kelas atas yang didominasi oleh para penguasa dan pendeta, kelas menengah dan kelas rakyat yang sebagian besar sebagai budak. Seluruh sejarah kehidupan Mesir, basis ekonominya adalah pertanian dengan sistem sentralisasi irigasi. Setiap bulan Juli sungai Nil akan meluap, sedangkan bulan Nopember akan mengalami kekeringan. Hal ini sejak lama telah diantisipasi oleh bangsa Mesir dengan melakukan pertanian yang bervariasi. Pengembangan tembaga, penggunaan bahan kaca, penggalian batu secara terorganisir, serta teknik pemahatan relief sangat efisien dan maju yang tidak dijumpai di Eropa sampai periode revolusi industri.
Salah satu kontribusi penting lain bangsa Mesir dalam peradaban adalah kemajuan dalam bidang seni tulisan, khususnya pengenalan terhadap alfabet. Literatur tertua tercantum pada teks-teks piramida yang disebut dengan teks tertua tentang pemikiran manusia. Sementara literatur pada masa pertengahan lebih kaya dan bervariasi serta bersifat sekuler. Mesir adalah pertama kali dalam matematika terapan. Bangsa Mesir dapat dikatakan sebagai arsitek yang luar biasa dengan menghasilkan bangunan batu berbentuk piramida. Piramida-piramida merupakan manifestasi keyakinan mereka.
Bangsa Mesir kuno mengambil banyak Tuhan. Di antaranya adalah Ra dewa matahari, Osiris dewa air, Isis ibu yang agung. Di antara dewa-dewa tersebut Ra-lah yang paling penting. Akan tetapi setelah berada di kekuasaan Thebes, posisinya digantikan oleh dewa Anum atau dewa yang agung (supreme god) kemudian digabung menjadi Anum-Ra. Bangsa Mesir juga sudah mengenal nyanyian-nyanyian untuk memuja para dewa, seperti Hymn to the sun.

B.                 Kristen
Agama Kristen dibawa oleh Nabi Isa AS. Nabi Isa AS berasal dari keluarga Yahudi Esseni (dalam Islam tasawuf/spiritualitas keagamaan). Ajarannya sama dengan Yahudi dan bahkan Islam sekarang. Kristen yang dibawa Nabi Isa AS tidak menyebutkan bahwa dia adaha Tuhan yang harus disembah. Penyimpangan ini dibuat oleh Paulus. Seorang Yahudi yang awalnya membenci Nabi Isa AS tapi kemudian mencintainya dan menyebut bahwa Nabi Isa adalah Tuhan. Alasan mengapa Paulus melakukan hal tersebut mungkin rasa iri golongan. Dimana Rasul yang diutus Tuhan dalam janji agama Yahudi datang dari golongan Esseni.[13] Selain itu kemungkian juga karena golongan Esseni yang tidak pro pemerintahan seperti Saduki.
Paulus kemudian pergi ke Roma dan menyebarkan Kristen dengan Yesus sebagai Tuhan disana. Pada perkembangannya kemudian, Kristen yang dibawa Paulus menjadi agama resmi di Roma. Pada masa ini, Kristen terbagi dua; Katolik Roma (yang diajarkan Paulus) dan Ortodoks (yang masih memegang ajaran Nabi Isa AS). Pada perkembangannya nanti akan muncul Kristen Protestan (akibat dari kesewenang-wenangan Katolik Roma).

C.     Abad Pertengahan dan Renaisans
1.      Abad pertengahan
Abad pertengahan dimulai setelah runtuhnya imperium Romawi pada abad 4 sampai penaklukan Konstantinopel oleh Turki Usmani pada pertengahan abad 15. Abad pertengahan adalah abad kebangkitan religi di Eropa. Konsekuensinya, Eropa mengalami zaman kelam (Dark Ages) dimana sains yang berkembang pada masa klasik dipinggirkan. Tidak ada prospek yang jelas bagi masyarakat dan turunnya intelektualitas disebabkan karena cengkraman gereja yang kuat. Hampir seluruh kegiatan masyarakat termasuk pemerintahan diatur oleh gereja. Siapapun yang menentang gereja baik secara langsung atau mengeluarkan teori akan ditangkap, didera bahkan dibunuh. Pada perkembangannya, agama abad pertengahan dijadikan alat untuk mencukupi perekonomian gereja dan para pendeta. Munculnya indulgensi dan absolusi (pengampunan siksa) berbayar dengan alasan pembangunan gereja Santo Petrus membuat masyarakat meradang.
Pada abad pertengahan, cendikiawan yang terdiri dari ahli sains ditekan dan dikawal ketat. Kemudian muncul banyak ilmuwan yang berasal dari para teolog gereja.[14] Akibatnya, ilmu pengetahuan disebarkan dengan berdasarkan pada ajaran gereja. Tidak ada inovasi baru dalam cara berpikir, penemuan ilmu pengetahuan apalagi teknologi.
Dalam bidang sosial, masyarakat Eropa terbagi menjadi tiga golongan yaitu : penguasa, golongan menengah dan kelas buruh dan petani. Mereka yang berkuasa menikmati kemewahan dan menguasai buruh dan petani. Golongan menengah, walaupun patuh kepada penguasa tapi mendapat sedikit kemewahan. Sedangkan buruh dan petani terus bekerja keras tanpa henti. Ketimpangan sosial ini menjadikan sering terjadinya pertarungan antar golongan yang mengancam stabilisasi sosial.

2.      Renaisans
Kebudayaan klasik tidak pernah benar-benar hilang dari Eropa, berkat perlindungan yang diberikan perpustakaan bara terhadap manuskrip kuno setelah kehancuran Romawi.Setelah Charlemagne diangkat tahun 800 M, ia berusaha memulihkan kekaisaran Romawi di barat dengan merangsang kembali kesusastraan, seni, arsitektur dan lembaga politik Romawi. Ini memicu masyarakat untuk belajar.
Muncul dan berkembangnya Islam pada masa pertengahan memberi angin segar bagi masyarakat Eropa. Saat kekuasaan Bani Umayah II di Andalusia (Spanyol), ibukotanya Cordoba menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak masyarakat Eropa yang tinggal dan belajar di Cordoba. Para pelajar dari Cordoba ini kemudian mulai melakukan penerjemahan filsafat Islam dan Yunani pada abad 12 M. Masyarakat Eropa mengambil banyak manfaat dari pemikiran para filsuf Islam dan Yunani. Pada abad 12, perekenomian Eropa juga membaik akibat dari Perang Salib.[15]
Secara fundamental dan radikal terjadi perubahan dan  pembaruan masyarakat. Selama abad 15-16 mulailah zaman renaisans (Perancis, Renaitre : lahir kembali), merupakan peralihan dari abad pertengahan ke abad modern. Lahirnya humanisme di Eropa mempunyai dampak positif dan juga negatif terhadap gereja. Individualisme menjadi faktor penting di Eropa pada waktu itu, karena di satu pihak menimbulkan perubahan kebudayaan bangsa Eropa yang mendasar, dan di lain pihak gereja terkena akibat kemerosotan moral, mulai dari Paus sampai pangeran-pangeran dan raja-raja. Pada tingkat kepausan terjadi perpecahan, sebaliknya raja-raja mempunyai pengaruh yang lebih kuat, sehingga wibawa Paus menjadi merosot.
Kehidupan mewah dalam istana-istana Paus yang melebihi kemewahan raja-raja Prancis, sementara perubahan sosial politik terjadi sehingga kedudukan  rohaniawan tergeser oleh paham orang-orang awam. Rohaniawan dan biarawan telah kehilangan monopoli mereka dalam kehidupan masyarakat sehingga kehidupan gereja mendapat kritik mendasar di tengah masyarakat luas. Puncaknya, penyalahgunaan wewenang gereja merajalela tanpa memperdulikan tanggung jawab rohaniyah dengan menjual surat induldensi dan absolusi kepada jemaat. Hal ini mendapat pertentangan, protes dan kejengkelan dari jemaat dan pemimpin gereja sendiri. Munculah kemudian  Kristen Protestan sebagai akibat dari kekuasaan gereja Katolik yang ajarannya jauh berbeda dengan Katolik Roma.



BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Peradaban di Eropa dan Mediterania merupakan awal kejayaan negara-negara maju sekarang jika dilihat dari letak geografis. Peradaban-peradaban tersebut juga memiliki sumbangsih besar terhadap perkembangan dunia, seperti seni tulisan dan sistem pemerintahan. Agama adalah salah satu yang mendominasi peradaban tersebut. Sistem kepercayaan yang dianut bisa menghasilkan masyarakat sesuai ajarannya.
Kristen adalah salah satu agama samawi (langit) yang tidak berbeda sama sekali dengan agama samawi lainnya. Yang membuat perpecahan adalah penganut dan pemilik kepentingan. Membuat dark ages semakin menjadi di kawasan Eropa dan Mediterania. Jalan Tuhan memang sudah digariskan dan pada masa kegelapan ini muncul agama penyempurna di Arab, Islam. Yang memberi bantuan untuk kebangkitan peradaban. Pada akhirnya, setiap yang terjadi memang bukan kebetulan.




DAFTAR PUSTAKA

Buku
Brown, Alisa. 2009. Sejarah Renaisans Eropa, terj. Saut Pasaribu. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Djaja, Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa; Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta: Ombak.

Jurnal
Musthafa Umar, “Mesopotamia dan Mesir Kuno; AwaL Peradaban Dunia”,  el-Harakah, Vol. 11, No. 3, Tahun 2009

Internet





[1] Wahjudi Djaya, Sejarah Eropa; Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 3-7
[2] Ibid., hlm. 8-22
[3] Termasuk ras Indo-Jerman yang bermigrasi sekitar tahun 2000 SM.
[4] Disebut juga negara kota. Sebuah kota yang terbentang sebagai pusat kota dengan daerah pedesaan disekitarnya. Setiap polis didiami oleh masyarakat merdeka dengan hak pemerintahanya sendiri.
[5] Tata ppemerintahan: oligarkis demokratis
[6] Tata pemerintahan: aristokratis militer
[7] Risrisda, Imperium Macedonia, diakses dari https://risdata.wordpress.com/2016/02/17/imperium-macedonia/amp pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul 00.57
[8] Perang antar polis dilarang, pemerintahan polis diizinkan untuk terus berjalan asalkan berada dibawah Macedonia dan dibentuk liga militer antara Makedonia dan Yunani guna melawan Persia.
[9] Alexander lahir di Pella, 20 Juli 356 SM dari ibu bernama Olympias dan ayah Philip II. Ibunya yang merupakan ratu Makedonia kala itu berasal dari keluarga keturunan bangsa Epirus. Sedangkan sang ayah keturunan asli Macedonia. Legenda mengatakan bahwa Alexander masih memiliki hubungan darah dengan legenda pahlawan Yunani, Achilles dari pihak sang ibu dan pahlawan Hercules dari pihak ayahnya.

[10] Wahjudi Djaya, Sejarah Eropa, hlm. 25-31
[11] Wahjudi Djaya, Sejarah Eropa, hlm. 25
[12] Musthafa Umar, “Mesopotamia dan Mesir Kuno; AwaL Peradaban Dunia”,  el-Harakah, Vol. 11, No. 3, Tahun 2009
[13] Dalam agama Yahudi terdapat tiga sekte/ golongan; Farisi (yang menjunjung aspek hukum, pentingnya penempatan hukum Taurat), Saduki (yang menanamkan Yahudi dalam perpolitikan) dan Esseni (tasawuf/ spiritualitas keagamaan)
[14] Pada masa kuatnya dominasi gereja, hanya pendeta dan calon pendeta yang dapat mengenyam pendidikan.
[15] Alisa Brown, Sejarah Renaisans Eropa, terj. Saut Pasaribu (Ygyakarta: Kreasi Wacana, 2009), hlm. 21-23

0 Komentar