BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peradababan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya kemajuan,
kecerdasan, kebudayaan. Menurut Arnold Yoynbee, peradaban adalah kebudayaan
yang sudah mencapai taraf perkembangan teknologi yang lebih tinggi. Di beberapa
belahan dunia, kita bisa melihat peradaban-peradaban besar yang kuat dan kokoh.
Baik dalam segi politik, militer, sosial dan sebagainya. Beberapa peradaban
dunia antara lain peradaban Mesopotamia, Romawi dan Yunani.
Timur Jauh adalah sebutan bagi negara-negara yang berada di Asia
Timur (sekarang). Sedangkan penyebutan Asia Tenggara terkenal pada abad 20.
Walaupun begitu, peradaban di wilayah ini telah ada jauh sebelum penyebutan itu
muncul. Dan tidak kalah besar dengan peradaban di Barat.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
peradaban di Asia Timur?
2.
Bagaimana
peradaban di Asia Tenggara?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Asia
Timur
1.
Pemerintahan
Kekuasaan terbesar di Timur berada di daerah yang kita kenal China
sekarang. Dinasti Xia (menurut kronogi tradisional berdasarkan perhitungan Liu
Xin, dinasti ini berkuasa antara 2205-1766 SM) adalah dinasti pertama yang
diceritakan dalam catatan sejarah seperti Catatan Sejarah Agung dan Sejarah
Bambu. Dinasti ini didirikan oleh Yu yang Agung. Sebagian besar arkeolog
sekarang menghubungkan Dinasti Xia dengan hasil-hasil ekskavasi di Erlitou,
provinsi Henan, yang berupa temuan perunggu leburan dari sekitar tahun 2000 SM.
Beragam tanda-tanda yang terdapat pada tembikar dan kulit kerang yang ditemukan
pada periode ini, diduga adalah bentuk pendahulu dari aksara Tionghoa modern.[1]
Tahun 1766-1122 SM di Timur berkuasa pemerintahan Shang. Dinasti
Shang yang dipimpin oleh Tang menguasai wilayah yang sebelumnya dikuasai
Dinasti Xia. Menurut para arkeolog, wilayahnya terletak di sekitar Sungai
Kuning. Karena wilayah tersebut adalah daerah asal Tang. China pada masa ini
sangat terisolasi, dimana tidak memiliki jalur perdaganganair dengan bangsa
lain dan tidak ada jalan darat keluar China. Perpindahan Ibukota juga sering terjadi dalam
pemerintahan dinasti Shang.[2]
Pada pemerinthan ke-25 dan seterusnya dinasti Shang mengalami
kemerosotan. Dengan seringnya pesta anggur, penyiksaan bangsawan, pembuatan
berhala dan lainnya.. Yang memerintah pada masa ini adalah Kaisar Wu Yi
diteruskan anak, cucu dan cicitnya Chou. Akhir abad 11 SM Dinasti Shang
kemudian diambil alih oleh suku Zhou yang dipimpin Wen yang menguasai daerah
barat. Tepatnya di seberang lembah sungai Wei. Penyerangan terhadap Shang oleh
Zhou dipimpin Wu, anak Wen. Kejadian ini bersamaan dengan mulai runtuhnya
kerajaan-kerajaan di Mesopotamia.[3]
Paruh kedua abad 8 SM, Dinasti Zhou
terkena banyak ancaman dari luar. Mereka adalah raksasa dari bangsa barbar, pengembara
nomaden Inddo Eropa dan suku Xianyun dari barat. Penyerbu barbar Quan Rong yang
beasal dari utara dan barat Zhou menyerbu. Istana Zhou jatuh tahun 771 SM.
P’ing, putra tertua raja sebelumnya, Yu mengangkat diri sebagai raja dan pergi
ke Loyang. Kota di sebelah timur yang sudah dibangun berabad-abad sebelumnya
oleh saudara Wen. Dinasti Zhou Timur pun dimulai. Pada abad ini, China mulai
terbagi menjadi 1.763 wilayah terpisah yang bergabung dalam 12 kekuatan utama;
Qi, Chu, Ch’ In, Jin, Yen, Lu, Wey, Wu, Yeuh, Sung, Cheng dan Zhou. Keduabelas
kekuatan utama tersebut saling menginvasi. Saat Raja Ting memerintah Zhou, Chu
menginvasi tanah Zhou dan Zhou menjadi bagian dari Chu.[4]
Awal abad ke-4 SM kekuatan utama terbagi menjadi Chu (yang
terbesar), Ch’ In (kedua terbesar), Chao (setengah Jin), Wei (setengah Jin),
Yen, Qi, Han (pengganti Chen), Sung dan Lu (wilayah terkecil). Saat
pemerintahan Cheng (Shi Huang Ti) di Dinasti Ch’ In, seluruh negeri berhasil
dikuasai Ch’ In. Dia menjadi kaisar pertama seluruh China. Dia juga yang mulai membangun Tembok Besar
China. Dia berkuasa selama 77 tahun sebagai raja Ch’ In dan 11 tahun sebagai
Kaisar China. Cheng meninggal tahun 210 SM. Setelah Cheng meninggal, China
kembali menjadi multi kerajaan banyak pemberontakan, perang saudara dan
perebutan wilayah oleh panglima perang. pada masa ini, muncul seorang bernama
Liu Pang yang bergelar Gao Zu yang mendekritkan dinastinya dengan nama Han.[5]
Dinasti ini adalah dinasti yang paling lama memerintah China secara utuh.
Dinasti Han kemudian berkembang menjadi negara dengan provinsi-provinsi.[6]
Dinasti Han kemudian digantikna dengan Dinasti Xin buatan Wang Mang[7]
setelah 197 tahun berkuasa (9 M). Dinasti Xin yang dipimpin Wang Mang kemudian
berakhir tahun 25 M karena Wang Mang turun tahta dan melarikan diri karena
banyaknya perang. Liu Xiu yang kemudian disebut Guang Wudi memperbaiki
pemerintahan dengan membangun kembali Dinasti Han. Walaupun begitu , dia ingin
menjauhkan diri dari Han dahulu. Dia memindahkan ibukota dari Chang’an ke
Loyang. Disinilah dimulai Dinasti Han Timur.[8]
2.
Sosial
Masyarakat
Timur pada masa pemeritahan Dinasti Shang sudah mengenal logam. Mata
pencaharian pun sudah beragam seperti menambang, bertani bahkan membuat
kerajinan. Seperti bejana dari logam
yang dicetak atau diukir. Ini membuktikan bahwa masyarakat Shang sudah
mulai menggunakan tulisan. Senjata juga sudah di produksi seperti tombak dan
sebagainya.[9]
Perdagangan internasional kemudian dimulai sejak dibukanya jalur sutra..
3.
Bahasa
Baik lisan
maupun tulisan di Asia Timur semua berakar pada peradaban Cina kuno ketika
cikal bakal aksara Cina masih berupa piktograf. Bahasa Cina (hanyu) sendiri
merupakan rumpun dari bahasa Sino-Tibetan. Bahasa Cina kuno (archaic) mulai
digunakan/ telah diketahui keberadaannya pada masa Dinasti Zhou (1122 SM-256
SM).[10]
4.
Astrologi
Astrologi
adalah bahasa, seni dan ilmu pengetahuan yang mempelajari keterkaitan antara
siklus benda-benda langit dengan kehidupan manusia di bumi. Berupa musim, hari,
cuasa, bencana dsb. Atrologi Timur (China, India, Tibet dan negara-negara Asia)
didasari pandangan bahwa segala sesuatu di dunia ini terbentuk dari lima unsur
yaitu api, tanah, logam,, air dan kayu. Kelima unsur ini saling menghasilkan
dan menghancurkan. Kelima unsur ini tidak diartikan secara harfiah, tetapi
dianggap sebagai lima energi di alam semesta. Lima unsur ini juga mewakili lima
planet yaitu air sebagai Merkurius, logam sebagai Venus, api sebagai Mars, kayu
sebagai Yupiter dan tanah sebagai Saturnus.[11]
5.
Agama
Agama atau kepercayaan orang China sebelum Konghucu lahir dapat
dibedakan ke dalam tiga bagian; Kepercayaan terhadap roh halus yang terdapat di
alam raya, kepercayaan terhadap roh leluhur yang mereka pandang dapat mengatur
dan menentukan jalan hidup mereka didunia, kepercayaan terhadap langit. Langit
mereka pandang sebagai tempat dewa tertinggi yang mengatur seluruh alam dan
seisinya.[12]
Sekitar abad 6 SM, berkembang ajaran konfusius dan Tao di China. Selanjutnya
sekitar awal abad 3 SM ajaran Budha mulai masuk ke China. Ajaran Budha kemudian
mulai berkembang setelah dibukanya jalur sutra.
6.
Pembukaan Jalur Sutra[13]
Kontak
pertama bangsa Timur jauh dengan bangsa yang dekat Luat Tengah adalah sekitar
tahun 160 SM. Saat pasukan nomad China Yuezhi dari Utara menginvasi Baktria.
Ini karena pada saat Yuezhi mulai turun menuju wilayah Xiongnu[14],
dia dibelokan ke Barat ke arah Baktria.
Selanjutnya,
pada masa kaisar Wuditahun 140 SM di
Dinasti Han, dia mengirim duta besar bernama Zhang Qian untuk mencari tahu apa
yang terjadi di perbatasan barat. Perjalanan Zhang Qiang dimulai dari Xiongnu.
Kemudian dia melakukan perjalanan ke Barat mengunjungi Baktria dan Partia dan
melihat pergerakan bangsa nomad Yuezhi di sepanjang Utara. Baktria adalah
negara dengan para petani, tapi tidak punya raja. Dari koin yang ada, penguasa
terakhir Baktria adalah pria keturunan Yunani bernama Heliocles. Zhang Qiang
juga melanjutkan perjalanan ke Partia dengan rajanya yang masih bertahta. Orang-orang
Partia menanam padi, gandum, dan anggur.
Kotanya bertembok dan invasinya sampai Babilon. Saat pulang ke China,
Zhang Qiang didampingi oleh utusan raja Partia. Sejak saat ini, bangsa-bangsa
di Barat melakukan perjalanan ke Timur dan sebaliknya.
B.
Asia
Tenggara
Asia Teggara merupakan kawasan wilayah yang terbentang antara India
dan China dengan batas lautnya Samudera Hindia dan Pasifik. Penduduk Asia Tenggara
menurut A. L. Kroeber terdiri dari ras negroid (semenanjung melayu dan wilyaha
Filipina) dan mongoloid (kepulauan Indonesia, Malaysia dan Filipina).[15]
1.
Pemerintahan[16]
Kerajaan
Funan, Cenla dan Angkor
Kerajaan Funan diperkirakan berdiri sejak abad 1 M. Wilayah
kerajaan Funan sekarang meliputi daerah yang luas meliputi Vietnam Selatan dan
Kamboja. Ibu kotanya Viyadhapura (bandar pemburu), terlatak didekat bukit Ba
Phnomp daerah Pre Veng, Kamboja. Bandar pelabuhannya adalah Oc Eo terlatak di
delta Sungai Mnkhong di pantai Teluk Siam. Masa kerajaan Funan berakhir karena
setelah Kaudinnya Jayawarman meninggal tahun 514. Mulai timbulah pemberontakan
dari vazal Funan, Cenla di bawah raja Citra Sena. Pada tahun 627, pada masa
Isanawarman Funan disatukan dengan Cenla. Pada tahun 706 M, Cenla terbagi
menjadi dua yaitu Cenla Hulu dan Hilir. Kelemahannya ini menimbulkan keberanian
kekuatan luar untuk menyerang Cenla. Pada akhir abad ke delapan Cenla Hilir
diserang oleh perompak dari “Jawa”, yang dimaksud mungkin serangan dari Jawa,
Sumatera atau Semenanjung Melayu. Sebuah Prasasti di Jawa menceritakan bahwa
negeri itu dikalahkan oleh Sanjaya (prasasti Canggal 732). Sementara itu
seorang pengarang Arab bernama Abu Zaid hasan (abad Ke-10) menceritakan kisah
pengembaraan seorang saudaagar bernama Sulaiman yang mengembara ke daerah ini
pada tahun 851, yang mengetahui adanya serangan tentara Jawa atas Cenla pada
akhir abad ke- 8. Akibatnya Mahipatiwarman, raja Cenla Hilir meninggal.
Jayawarman II (pendiri kerajaan Angkor) menggantikan Mahipatiwarman mengambil
alih Cenlu Hilir. Pada masanya, dia
mempersatukan Cenla Hulu dan Hilir. Jayawarman II memerintah 802-850.
Sejak saat ini dimulai kerajaan Angkor. kerajaan Angkor adalah kerajaan Hindu
yang besar. Pembangunan Angkor Wat bisa menjadi patokan seberapa besar dan
kuatnya Hindu di kerajaan ini. Sayangnya, kerajaan angkor berakhir abad 15 saat
bangsa Thai menginvasi.
Kerajaan
Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang berdiri sekitar abad 4
M. terletak di delta Sungai Mahakam dengan raja pertama bernama Kudungga. Raja
yang paling terkenal adalah Mulawarman. Kerajaan Kutai berkembang pesat karena
menjadi tempat persinggahan kapal-kapal yang menempuh rute perdagangan Selat
Makasar.
Kerajaan
Tarumanegara
Kerajaan ini berdiri satu masa dengan Kerajaan Kutai dan berlokasi
di Jawa Barat. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu Wisnu. Kerajaan ini
menaungi kerajaan-kerajaan kecil di bawahnya, salah satunya kerajaan Sunda.
Perkawinan politik juga sering dilakukan. Seperti pada masa akhir Kerajaan
Tarumanegara yang dipimpin Linggawarman. Liggawarman menikahkan dua orang
putrinya dengan penguasa kerajaan Sunda dan Sriwijaya. Tahun 669 M, Linggawarman menyerahkan
tahtanya pada menantunya Tarusbawa dari Kerajaan Sunda. Tarusbawa kemudian
kembali ke kerajaan Sunda. Wilayah Tarumanegara kemudian menjadi bagian dari
Kerajaan Sunda.
Kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan
Sriwijaya adalah kerajaan maritim besar yang terletak di tepi sungai Musi.
Letaknya strategis karena berada di tengah jalur perdagangan India dan Cina.
Berdiri sekitar abad 8 M. Kerajaan ini menganut agama Budha. Sriwijaya adalah
pengendali jalur laut perdagangan India Cina. Raja yang memerintah ada 17 raja.
Raja yang paling terkenal adalah Balaputeradewa.
2.
Agama
Menurut G. Coedes, penduduk Asia Tenggara memuliakan tempat-tempat
tinggi sebagai lokasi yang suci dan keramat. Mereka juga melakukan pemujaan
terhadap arwah nenek moyang, dan sudah mengenal penguburan dalam gentong,
tempayan atau sarkopagus. Penduduk Asia Tenggara juga mempercayai mitologi
seperti gelap terang, atas bawah, makhluk bersayap, makhluk hidup di air dan
sebagainya.[17]
Pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan besar (Angkor, Sriwijaya, Kutai,
Tarumanegara) agama Hindu menjadi agama mayoritas di Asia Tenggara.
3.
Sosial
Penduduk paling awal Asia Tenggara adalah kelompok pemburu dan
peramu. Mereka tidak bercocok tanam melainkan hidup dengan mengandalkan hasil
buruan dan hasil laut saja. Kemajuan dating bersaman dengan diperkenalkannya
sistem pertanian selama abad ke-3 SM.[18]
Menurut J.L A. Brandes, pada masa protosejarah penduduk
Asia Tenggara daratan ataupun kepulauan telah memiliki 10 kepandaian yang
meluas di awal tarikh masehisebelum datangnya pengarug asing, yaitu telah dapat
membuat figur boneka, mengembangkam seni hias ornamen, mengenal pengecoran
logam, melaksanakan perdagangan barter, mengenal instrumen musik, memahami
astronomi, menguasai teknik navigasi dan pelayaran, menggunakan tradisi lisan
dalam menyampaikan pengetahuan, menguasai teknik irigasi, telah mengenal tata
masyarakat yang teratur. Penduduk
Asia Tenggara menghargai peranan wanita dan memperhitungkan keturunan
berdasarkan garis ibu.[19]
Stephen Oppenheimer[20]
menyebutkan bahwa penduduk Asia Tenggara sudah menghuni kawasan ini paling
tidak sejak akhir masa Plestosen dan tidak banyak mendapat aliran gen baru dari
daratan Asia. Oppenheimer yakin, penduduk asli yang kini bermukim di
Semenanjung Malaya adalah sisa penduduk asli Paparan Sunda yang ‘tetap tinggal
di rumah’ ketika keluarga lainnya migrasi.[21]
4.
Bahasa[22]
Bahasa asli Asia Tenggara, kecuali yang ditemukan di pulau-pulau
paling timur Indonesia, dapat digolongkan ke dalam salah satu dari lima rumpun
bahasa yaitu Austroasia, Austronesia, Tai, Tibet-Burma dan Hmong-Mien. Bahasa
Austroasia yang sering disebut Mon-Khmer mencakup bahasa Vietnam dan Kamboja (Khmer)
termasuk bahasa Mon (yang biasa digunakan di sebagian Myanmar dan
Thailand) dan bahasa-bahasa dari beberapa kelompok etnis yang tersebar di
dataran tinggi Vietnam, Laos, Kamboja, dan Thailand.Sebaliknya, bahasa
Austronesia (Melayu-Polinesia) banyak ditemukan di Asia Tenggara kepulauan, kecuali
bahasa melayu yang digunakan di Thailand selatan, Semenanjung Malaysia dan
Singapura, beberapa kelompok di dataran tinggi Vietnam Tengah dan Selatan serta
Kamboja timur laut. Hampir semua bahasa yang digunakan di Indonesia dan
Filipina termasuk dalam kelompok ini.
Rumpun bahasa Tai-kadang disebut Tai-kadai-mencakup wilayah sabuk
yang membentang dari kedua sisi perbatasan Cina-Vietnam hingga Assam di India
timur laut. Bahasa ini meliputi bahasa nasional Thailand, Laos(termasuk bahasa
yang digunakan oleh beberapa kelompok penduduk dataran tinggi yang terdapat di
negara-negara tersebut),Vietnam dan Myanmar. Rumpun bahasa Tibet-Burma,bahasa
yang digunakan di dataran tinggi Asia Tenggara sebelah utara. Terakhir, rumpun
bahasa Hmong-Mien(sebelumnya disebut Miao-Yao) digunakan oleh keturunan imigran
Cina yang menetap di dataran tinggi Vietnam, Laos, dan Thailand selama kurang
lebih satu abad terakhir. Sejak awal abad Masehi, bahasa resmi yang dipakai dalam prasasti,
surat dan sebagainya adalah bahasa Sansekerta dengan huruf Palawa.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Taniputera,
Ivan. 2009. Astrologi dan Sejarah
Dunia . Yogyakarta: Ar Ruzz
Bauer, Susn Wise. 2011. Sejarah
Dunia Kuno. Jakarta: Elex Media.
INTERNET
https://www.academia.edu/11766374/China_Sebelum_Hadirnya_Konghucu tanggal 22 Juli 2018 pukul 23.08
https://www.scribd.com/doc/99672369/Kebudayaan-Asia-Timur pada tanggal 22 Juli 2018 pukul 14.03
https://www.academia.edu/9739413/Asia_Tenggara pada tanggal 23 Juli 2018 pukul 00.25
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031-WAWAN_DARMAWAN/PERKEMBANGAN_KERAJAAN_di_Asteng.pdf tanggal 23 Juli 2018 pukul 01.32
https://www.academia.edu/32776388/MITRA_SATATA_KAJIAN_ASIA_TENGGARA_KUNA_CRITICAL_BOOK pada tanggal 23 Juli 2018 pukul 00.01
https://www.idsejarah.net/2015/09/sejarah-asia-tenggara-dari-masa.html tanggal 23 Juli 2018 pukul
00.54
https://ahmadsamantho.wordpress.com/2011/12/02/asia-tenggara-tanah-asal-peradaban-kuno-dunia/ pada tanggal 22 Juli 2018 pukul 14.27
[1] M. Ismatulah, China
Sebelum Hadirnya Konghucu, diakses dari https://www.academia.edu/11766374/China_Sebelum_Hadirnya_Konghucu tanggal 22
Juli 2018 pukul 23.08
[2] Susan Wise Bauer, Sejarah Dunia Kuno (Jakarta: Elex Media,
2011), hlm. 244-248; Raja ke-10 Dinasti Shang, Chung Ting memerintahkan
pemindahan ibukota ke Hsiao dan memeritahkan rakyatnya untuk membantu dalam
pembangunan tembok tinggi di sekelilingnya.
Tapi kemudian raja kedua belas, memindahkan ibukota ke Hsiang. Raja
ke-13 juga memindahkan ibukota ke Keng. Saat Keng banjir dipindahkan ke Yen.
Kemudian raja ke-19, P’an Keng (sekitar 1400 SM) memindahkan ibukota ke Yin.
[3] Ibid.,hlm.
329-331
[4] Ibid., hlm
370-443
[5] Liu Pang
adalah anak petani yang ikut dalam barisan pemberontak pimpinan Jenderal Hsiang
Yu dari Chu. Dengan cekatan dia mulai mendapat kepercayaan Hsiang Yu dan
mendapat wilayah Han. Liu Pang kemudian melakukan pemberontakan pada Hsiang Yu
[10] Wenaldy
Andarisma, Kebudayaan Asia Timur, diakses dari https://www.scribd.com/doc/99672369/Kebudayaan-Asia-Timur pada tanggal
22 Juli 2018 pukul 14.03; Pada
perkembangannya bahasa Cina memiliki pengaruh yang besar pada bahasa-bahasa
Asia Timur terkait seperti Korea, Jepang bahkan Vietnam. Korea dan Jepang keduanya
memiliki sistem penulisan yang menggunakan karakter Cina (hanzi), yang disebut
Hanja (Korea) dan Kanji (Jepang). Bahasa Jepang merupakan rumpun dari bahasa
keluarga Japonic yang mempunyai hubungan dengan bahasa lain (Bahasa Hangul/
Korea). Bahasa Jepang ditulis dengan menggunakan aksara yang merupakan gabungan
dari tiga aksara yaitu huruf Cina (Kanji) dan dua modifikasi yaitu hiragana dan
katakana
[11] Ivan
Taniputera, Astrologi dan Sejarah Dunia (Yogyakarta: Ar Ruzz, 2009),
hlm. 333-336
[12] Ismatulloh, China
Sebelum
[13] Bauer, Sejarah
Dunia, hlm. 739-745
[14] Jenderal Han
yang juga pimpinan nomad
[15] Arya Maheswara, Asia Tenggara, diakses https://www.academia.edu/9739413/Asia_Tenggara pada tanggal
23 Juli 2018 pukul 00.25
[16] Wawan Darmawan, Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan
Tertua di Asia Tenggara, diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031-WAWAN_DARMAWAN/PERKEMBANGAN_KERAJAAN_di_Asteng.pdf tanggal 23
Juli 2018 pukul 01.32
[17] Suib Wijaya, Kajian
Asia Tenggara Kuna, diakses dari https://www.academia.edu/32776388/MITRA_SATATA_KAJIAN_ASIA_TENGGARA_KUNA_CRITICAL_BOOK pada tanggal
23 Juli 2018 pukul 00.01
[18] Anonim, Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah hingga
Kontemporer, diakses dari https://www.idsejarah.net/2015/09/sejarah-asia-tenggara-dari-masa.html tanggal 23 Juli 2018 pukul 00.54
[19] Ibid.,
[20] Dokter ahli
genetik yang belajar banyak tentang sejarah peradaban Asia Timur. Dia meyakini
bahwa peradaban Mesopotamia, China dan India berasal dari para imigran dari
Asia Tenggara yang bermigras i pada akhir zaman es.
[21] Ahmad Yanuana Samantho, Asia
Tenggara; Tanah Asal Peradaban Kuno Dunia, diakses dari https://ahmadsamantho.wordpress.com/2011/12/02/asia-tenggara-tanah-asal-peradaban-kuno-dunia/ pada tanggal
22 Juli 2018 pukul 14.27
[22] Anonim, Sejarah
Asia Tenggara

0 Komentar